Sabtu, Agustus 02, 2014

Dusun Bambu - Bandung - West Java - Indonesia



Standing on 15 hectares in the foothill of Burangrang Mountain area, Dusun Bambu Family Leisure Park started from a used farming land with a terrible condition. In 2008 a group of four Indonesia's businessmen decided to take action planning to revitalise the barren land and turn it into bamboo conservatory. With the success of Kampung Daun Cultural Gallery & Cafe, the concept of Dusun Bambu is to be a nature basis resort project. The project started with planting almost 100,000 trees in Dusun Bambu and surrounding areas regaining the once lost paradise.

From 2008 till 2011 the project was in a hiatus stage; letting nature takes care of it self while our green architect, Mr Oky Kusprianto of Apta designed an amazing building that's not only beautiful but also eco friendly. In 2012 the construction and landscaping begins, armed with teams of local gardeners and contractors creating a beautiful symphony between nature and architecture.

After a long waited preparation, on 16th of January 2014 Dusun Bambu finally opens its doors to the public serving you the best Indonesian culinary experience as well as beautiful natural view.

Berdiri seluas 15 hektar dibawah kaki gunung Burangrang, Dusun Bambu Family Leisure Park semula adalah lahan yang ditinggalkan para petani sekitar dalam keadaan yang memprihatinkan. Pada tahun 2008 sekumpulan pengusaha Indonesia berinisiatif untuk memperbaikin ekosistem lahan yang rusak ini dan menjadikannya sebuah surga dan lahan konservasi bambu. Berangkat dari kesuksesan Kampung Daun Cultural Gallery and Cafe, Dusun Bambu pun memiliki konsep yang mengedepankan keindahan alam yang hijau. Proyek Dusun Bambu dimulai dengan melakukan penghijauan melalui penanaman lebih dari 100,000 pohon di Dusun Bambu dan area sekitar untuk mengembalikan surga yang telah hilang.

Pada tahun 2008 sampai tahun 2011 proyek Dusun Bambu diambil alih oleh alam sekitar. Pohon pohon yang kecil pun tumbuh menjadi besar dan Dusun Bambu menjadi hijau kembali. Dibawah arahan arsitek hijau, Oky Kusprianto, bangunan di Dusun Bambu pun dirancang sebegitu rupa sehingga tidak hanya indah secara estetika tetapi juga memiliki konsep green. Tahun 2012 proses konstruksi pun mulai berjalan, kontraktor dan puluhan landscaper menciptakan sebuah simphoni yang indah antara alam dan arsitektur.

Setelah sekian lama, penantian pun berakhir. Dusun Bambu membuka pintu pertama kali pada tanggal 16 Januari 2014 dihadiri berbagai pemuka masyarakat dan pengusaha serta masyarakat lokal.

source : http://dusunbambu.com/about

Jumat, Agustus 01, 2014

Kebun Binatang Ragunan (Ragunan Zoo)




Taman Marga satwa Ragunan, Sebuah taman seluas 147 hektar dan berpenghuni lebih dari 2.000 ekor satwa serta ditumbuhi lebih dari 50.000 pohon membuat suasana lingkungannya sejuk dan nyaman. Lahannnya tertata dan terbangun serta sebagian lagi masih dikembangkan menuju suatu kebun binatang yang modern sebagai identitas kota Jakarta.
 
Berkunjung ke Taman Margasatwa Ragunan berarti memasuki sebuah hutan tropis mini, di dalamnya terdapat keanekaragaman hayati yang memiliki nilai konservasi tinggi dan menyimpan harapan untuk masa depan.

Sebuah kebun binatang modern menampilkan suatu system ekologi yang lengkap yang bias menjadi satu sumber ilmu pengetahuan yang akan mengawali langkah pelestarian kehidupan alam liar. Singkatnya, kebuna binatang adalah “Kapal Nuh” kita dalam menghadapi bencana dan kerusakan alam yang akhir-akhir ini sering terjadi. Bila nanti sudah tidak ada lagi hutan di bumi ini, paling tidak masih ada contoh-contoh makhluk yang menakjubkan ini di kebun binatang, entah itu telah berwujud satwa ataupun masih berbentuk embrio, sel atau DNA.

 Taman Margasatwa Ragunan di daerah Pasar Minggu, sekitar 20 km dari pusat kota Jakarta, Ia berada di ketinggian 50 m di atas permukaan laut dengan curah hujan 2300 mm, suhu 27 ° C dan kelembapan 60 %. Taman Margasatwa Ragunan berdiri di atas tanah latosol merah seluas 147 ha.

source :  http://ragunanzoo.jakarta.go.id/

Senin, Juni 30, 2014

Pusat Primata Schmutzer (Video)


Pusat Primata Schmutzer merupakan salah satu pusat primata berkelas internasional yang mempunyai peranan dalam konservasi primata Indonesia dan sekaligus sebagai Jendela Informasi Primata. Berbagai jenis primata Indonesia terwakili di sini dengan beberapa primata eksotisnya antara lain: orangutan, gorilla, simpanse, dan jenis-jenis primata langka dari dalam dan luar negeri lainnya. Kompleks seluas 13 ha dirancang dengan konsep open zoo dimana satwa yang tinggal di dalamnya seolah-olah berada di habitat aslinya.
Anda pernah berkunjung ke Pusat Primata Schmutzer di kebun binatang Ragunan Jakarta? kalau pernah, ditunggu cerita  anda ketika berkunjung ketempat ini....

Senin, April 05, 2010

Monas - Turis Jepang





Turis berkebangsaan Jepang ini sedang berdiskusi dengan rekannya tentang sesuatu hal yang berhubungan dengan wisata Jakarta.

Photo ini diambil beberapa saat setelah mereka turun dari puncak Monas dan sedang beristirahat disekitar kawasan Monumen Nasional (National Monument of Indonesia), Jakarta, Indonesia.

Terlihat disaku salah satu turis Jepang ini adalah peta wisata kota Jakarta. Bagi turis, peta memiliki peran yang sangat penting sebagai alat untuk mempermudah mencapai tempat yang ingin dikunjungi.

Dibandingkan dengan negara-negara tetangga yang bermurah hati menyediakan peta gratis di bandara maupun pelabuhan mereka, maka sudah saatnya negara kita, Indonesia tercinta melakukan hal yang sama. Memang beberapa kali pemerintah kota Jakarta pun pernah mencetak peta Jakarta ini secara gratis dan diletakkan di bandara Soekarno hatta dan beberapa hotel berbintang di Jakarta, tetapi diharapkan agar aksi tersebut berkelanjutan. Majulah Jakarta.....






Kenali dan cintai Wisata Indonesia. Kunjungi www.indonesia-travel-guide.com