Kamis, April 30, 2009

Anting





Memiliki aksesoris anting-anting bagi kebanyakan wanita merupakan hal yang lazim dan lumrah. Bahkan saat ini, beberapa kaum Adam menggunakan aksesoris ini di kuping mereka.

Menggunakan aksesoris anting dikuping adalah hal biasa, tapi bagaimana kalau menggunakan beberapa aksesoris anting pada satu kuping, malahan diantaranya ada yang berukuran besar, apa nggak berat ya?

Photo diambil diatas angkutan umum Kopaja, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Rabu, April 29, 2009

Masakan Lebanon dan Arab



Jakarta sebagai ibu kota negara Republik Indonesia menjadikan kota ini sebagai tempat berkumpulnya kuliner dari seluruh penjuru nusantara dan belahan dunia lainnya. Berbagai kuliner ini tersebar di hotel - hotel mewah maupun dipinggir jalanan kota Jakarta.

Bila anda penyuka kuliner Timur tengah seperti nasi Kebuli, nasi Buhori, Kari, dan lainnnya maka dapat mendatangi Restaurant & Cafe BEIRUT LEBANON ini. Restaurant ini berada di kawasan Sabang, Jakarta Pusat.

Saya sendiri belum pernah mencoba kuliner di restaurant ini, mungkin ada teman-teman yang sudah pernah makan disini dan mau berbagi cerita???

Selasa, April 28, 2009

Waspada Banjir



Kota Jakarta sepantasnya waspada terhadap bencana banjir yang terus "membayangi" terutama pada musim penghujan. Letak kota Jakarta yang berdekatan dengan laut dan menjadi persinggahan aliran air dari kawasan Bogor ke arah laut maka diperlukan penanganan terhadap sungai maupun selokan (got).

Kesadaran dan kerjasama warga kota sangat diharapkan, seperti tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan selokan (got) secara rutin, tidak mendirikan rumah dibantaran kali, dan sebagainya.

Photo ini diambil di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta, ketika Bpk Sutiyoso (Bang Yos) masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Senin, April 27, 2009

Ruang Pengesahan

Ruangan ini merupakan ruang pengesahan/penandatanganan naskah proklamasi yang terdapat di Museum perumusan naskah proklamasi, Jakarta. Konsep naskah Proklamasi diutarakan oleh Soekarno kepada hadirin di ruang ini dan dibacakan secara perlahan - lahan serta berulang - ulang dan beliau meminta persetujuan atas rumusan naskah proklamasi tersebut. Jawaban hadirin pada saat itu adalah adalah "setuju".

Alamat Museum perumusan naskah proklamasi : Jl. Imam Bonjol No. 1 Jakarta Pusat 10310. Telp : (021) 3144743 Fax: 3924259


Jam buka Museum perumusan naskah proklamasi : Selasa s.d Kamis : 08.30 – 14.30 Wib, Jumat : 08.30 – 11.00 Wib, Sabtu s.d Minggu : 08.30 – 14.30 Wib, Senin atau hari besar : Tutup

Bila berniat berkunjung ke salah satu Museum yang dikelola oleh pemerintah, seperti Museum perumusan naskah proklamasi ini maka jangan takut bila harga tiket masuknya mahal, hal tersebut dikarenakan harga tiket masuk museum yang dikelola oleh pemerintah jarang yang lebih dari Rp. 5.000,- umumnya harga tiket sampai saat ini sekitar Rp. 500 - Rp. 2.000,- an. Sungguh terlalu, tiket sudah murah, pengunjung tetap sepi? .....

Minggu, April 26, 2009

Strategi Pemasaran



Beragam strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperkenalkan produknya kepada calon konsumen. Strategi pemasaran dapat berupa iklan di media televisi, koran, radio, selebaran, dan lainnya.

Perusahaan Danone dengan salah satu produknya minuman Mizone membuat sebuah koridor mirip botol minuman tersebut dan didalamya dilengkapi kipas angin agar orang-orang yang melewati koridor ini merasa sejuk setelah melakukan aktivitas olah raga dikawasan Monumen Nasional (Monas), beberapa waktu lalu.

Photo diambil pada hari Minggu pagi di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta.

Sabtu, April 25, 2009

Bis Surat



Anda pernah merasakan manfaat bis surat? bagi mereka yang rajin berkirim surat beberapa tahun yang lalu, bis surat tentu saja sangat besar manfaatnya, apalagi kalau jarak kantor pos berjauhan dari tempat tinggal.

Beberapa tahun belakangan, setelah kemajuan teknologi informasi yang sangat cepat, keberadaan bis surat seolah terlupakan. Sekarang, cukup dengan koneksi internet maka tidak perlu lagi repot-repot untuk berkirim surat, atau paling praktis bahkan dengan memanfaatkan fasilitas SMS pada telepon genggam (HP) maka kebutuhan untuk mengirimkan pesan dapat dilakukan.

Tetapi bagi sebagian orang mungkin saja keberadaan bis surat masih penting artinya bagi aktivitas surat-menyurat mereka.

Photo bis surat ini berada persis didepan kantor Gubernur DKI Jakarta di Jln. Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Jumat, April 24, 2009

Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Museum perumusan naskah proklamasi merupakan museum sejarah yang menjadi saksi lahirnya naskah proklamasi Indonesia. Persiapan dan perumusan naskah, pengetikan, serta pengesahan atau penandatanganan naskah proklamasi dilakukan di gedung museum. Naskah proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1945, pukul 10.00 Wib, oleh Ir. Soekarno diproklamasikan kemerdekaan Indonesia dengan pembacaan Naskah Proklamasi di halaman depan rumah kediamannya, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta atau sekarang menjadi Jl. Proklamasi - Jakarta (Gedung Perintis Kemerdekaan).

Sejarah Museum
Berdirinya museum perumusan naskah proklamasi dilatar belakangi sejarah panjang bangsa Indonesia memperjuangkan kemerdekaannya. Setelah ratusan tahun hidup dalam penjajahan, akhirnya tanggal 17 Agustus 1945 kemerdekaan negara Indonesia diproklamasikan. Peristiwa penting sejak persiapan perumusan naskah proklamasi, dirumuskannya naskah proklamasi, pengetikan, dan akhirnya pengesahan atau penandatanganan naskah proklamasi merupakan peristiwa sejarah yang mungkin hanya terjadi sekali saja dalam sejarah suatu bangsa. Berdasarkan peristiwa sejarah lahirnya naskah proklamasi bagi kemerdekaan Indonesia maka pemerintah Indonesia akhirnya mendirikan museum perumusan naskah proklamasi yang menempati gedung bekas kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda, dimana proses lahirnya naskah proklmasi terjadi di gedung tersebut.

Sejarah Gedung Museum
Didirikan sekitar tahun 1920 dengan arsitektur Eropa pada waktu itu, dengan luas tanah 3.914 m2 dan luas bangunan 1.138,10 m2. Pada 1931, pemiliknya atas nama P.T. Asuransi Jiwasraya. Ketika pecah Perang Pasifik, gedung ini dipakai British Council General, sampai Jepang menduduki Indonesia.

Pada masa Pendudukan Jepang, gedung ini menjadi tempat kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda, Kepala Kantor Penghubung antara Angkatan Laut dan Angkatan Darat Jepang. Setelah Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, gedung ini tetap menjadi tempat tinggal Laksamana Muda Tadashi Maeda, sampai Sekutu mendarat di Indonesia, September 1945. Setelah kekalahan Jepang gedung ini menjadi Markas Tentara Inggris.

Pemindahan status pemilikan gedung ini, terjadi dalam aksi nasionalisasi terhadap milik bangsa asing di Indonesia. Gedung ini diserahkan kepada Departemen Keuangan, dan pengelolaannya oleh Perusahaan Asuransi Jiwasraya.

Pada 1961, gedung ini dikontrak oleh Kedutaan Inggris sampai dengan 1981. Selanjutnya gedung ini diterima oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 28 Kebudayaan 28 Desember 1981. Tahun 1982, gedung ini sempat digunakan oleh Perpustakaan Nasional sebagai perkantoran.

Gedung ini menjadi sangat penting artinya bagi bangsa Indonesia, karena pada 16 - 17 Agustus 1945 terjadi peristiwa sejarah, yaitu perumusan naskah proklamasi bangsa Indonesia. Pada 1984, Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Nugroho Notosusanto, menginstruksikan kepada Direktorat Permuseuman agar merealisasi gedung bersejarah ini menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0476/0/1992 tanggal 24 November 1992, gedung yang terletak di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta ditetapkan sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Sebagai Unit Pelaksana Teknis) di bidang kebudayaan, berada dibawah Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Koleksi
Koleksi museum perumusan naskah proklamasi diantaranya, perabot rumah tangga seperti kursi-kursi yang berada saat penyusunan, foto-foto tokoh yang menyusun naskah proklamasi, kaset, mata uang kertas, cap atau stempel, koran, lukisan, buku, poster, patung. Selain koleksi berupa benda yang berkaitan dengan proklamasi Indonesia, museum memiliki koleksi berupa ruang-ruang yang merupakan tempat proses yang melahirkan proklamasi bagi Indonesia.

Ruang-ruang yang terdapat di museum diantaranya, ruang pertama merupakan tempat peristiwa sejarah yang pertama dalam persiapan Perumusan Naskah Proklamasi. Setelah kembali dari Rengasdengklok tanggal 16 Agustus 1945, Pukul 22.00 Wib, Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Mr. Ahmad Soebardjo, diterima oleh Maeda di ruang ini.

Ruang kedua tempat dirumuskannya naskah proklamasi.Dini hari menjelang pukul 03.00 WIB, Soekarno, Hatta dan Ahmad Soebardjo memasuki ruang kedua ini dan mengitari meja bundar, untuk merumuskan konsep naskah proklamasi. Soekarno yang menuliskan konsep naskah proklamasi di atas secarik kertas, sedangkan Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikirannya secara lisan. Hal ini terlihat dari coretan - coretan yang ada.

Ruang ketiga merupakan ruang pengesahan/penandatanganan naskah proklamasi. Konsep naskah Proklamasi diutarakan oleh Soekarno kepada hadirin di ruang ini dan dibacakan secara perlahan lahan berulang - ulang dan beliau meminta persetujuan atas rumusan naskah proklamasi tersebut. Jawaban hadirin adalah setuju.

Ruang keempat terdapat dibawah tangga merupakan ruang tempat pengetikan naskah proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik dengan ditemani oleh B. M. Diah. Ada perubahan tiga kata yang dilakukan Sayuti Melik pada konsep naskah proklamasi. "Tempoh" menjadi "Tempo", kata "Wakil - wakil bangsa Indonesia", berubah menjadi "Atas nama bangsa Indonesia", begitu juga dalam penulisan hari dan bulannya.

Alamat dan jam buka
Alamat : Jl. Imam Bonjol No. 1 Jakarta Pusat 10310
Telp : (021) 3144743 Fax: 3924259


Jam buka :

  • Selasa s.d Kamis : 08.30 – 14.30 Wib
  • Jumat : 08.30 – 11.00 Wib
  • Sabtu s.d Minggu : 08.30 – 14.30 Wib
  • Senin atau hari besar : Tutup


Tips

  • Karena museum perumusan naskah proklamasi terletak dalam kawasan elite Menteng – Jakarta Pusat maka tidak banyak jenis kendaraan umum yang melewati tempat ini. Bila tidak menggunakan kendaraan pribadi maka disarankan menggunakan jasa taksi atau ojek motor.
  • Museum perumusan naskah proklamasi terletak berdekatan dengan Taman Suropati, Gereja GPIB Paulus, Mesjid Agung Sunda Kelapa, Gedung BAPPENAS, Taman Situ Lembang, Taman Menteng, Jalan Surabaya, Bundaran Hotel Indonesia.

Kamis, April 23, 2009

Nepenthes (Kantong Semar)

Nepenthes (kantong semar) merupakan salah satu spesies tumbuhan terunik yang dimiliki bumi ini. Kalau otak kita selalu dipenuhi gagasan tentang binatang pemakan tumbuhan, maka kantung semar membalik logika tersebut dengan predikat tumbuhan pemangsa binatang. Dalam jajaran tumbuhan unik, kantung semar dimasukkan dalam kategori carnivorous plant, tumbuhan pemakan daging. Dua kelompok tumbuhan unik lainnya adalah Rafflessia dan Amorphophallus. Ketiga kelompok jenis tanaman terunik ini dapat dijumpai di Sumatera. Bahkan Rafflessia arnoldi tercatat sebagai endemik di Bengkulu.


Nepenthes (kantong semar) tersebar luas di daerah tropis. Pulau Borneo tercatat sebagai pusat penyebaran Ne
penthes (kantong semar) dunia terbesar. Dari 84 jenis Nepenthes (kantong semar) di dunia, sekitar 32 jenis terdapat di pulau yang diduduki Indonesia, Brunei dan Malaysia tersebut. Pulau Sumatera sendiri menduduki posisi kedua dengan jumlah jenis 29 spesies. Di Indonesia, secara keseluruhan ditemukan sekitar 64 jenis Nepenthes (kantong semar).

Penyebutan Nepenthes (kantong semar) di Sumatera berbeda-beda di setiap daerah di Sumatera. Di Tapanuli sering disebut tahul-tahul, di Riau disebut periuk monyet, di Jambi disebut kantung beruk, di Bangka disebut ketakung, dan di suku Dayak disebut ketupat napu.

Di antara beberapa jenis tumbuhan pemakan hewan, Nepenthes (kantong semar) berbeda dengan sesama carnivorous plant, yakni tidak melakukan gerakan saat mengadakan penangkapan mangsa. Nepenthes (kantong semar) hanya
membentuk kantung sendiri yang dirancang sedemikian rupa untuk menjebak serangga. Dengan cairan yang sudah mengandung enzim pencernaan ( nepenthesin) serangga yang mudah tenggelam karena tekanan permukaan cairan rendah lantas dicerna. Tubuh serangga akan diuraikan menjadi senyawa sederhana yang bisa menjadi nutrisi tambahan untuk pertumbuhannya.

Di daerahnya yang memang termarjinalkan, tumbuhan suku Nepenthaceae ini menciptakan alat bantu penambah nutrisi dari modifikasi daunnya pada bagian ujung daun. Nepenthes (kantong semar) biasanya hadir di daerah yang miskin hara di mana jenis tumbuhan lain tidak menyukai lokasi tersebut. Selain itu Nepenthes (kantong semar) adalah tanaman yang memiliki persebaran yang sangat kecil sehingga banyak di antaranya yang terdaftar sebagai tanaman endemik pada daerah tertentu. Artikel Nepenthes (kantong semar) ini dikutip dari artikel insidesumatera.

Photo Nepenthes (kantong semar) diambil pada Pameran Flora dan Fauna (Flona) di Lapangan Banteng, Jakarta, beberapa waktu lalu.



Rabu, April 22, 2009

Kerak Telor

Kerak telor merupakan salah satu makanan khas Betawi yang sudah populer khususnya bagi warga yang bermukim di daerah Jakarta dan sekitarnya.

Bahan-bahan pembuatan kerak telor seperti Lada, garam, bawang goreng, serundeng giling, kelapa gongseng yang diberi kunyit, dan ebi (udang kecil yang dikeringkan) dimasukkan menjadi satu bersama beras ketan yang dimasak lebih dulu.

Cara memasaknya dengan memasukkan beras ketan yang sebelumnya sudah direndam terlebih dahulu hingga kering tanpa menggunakan minyak sayur. Setelah mengering dan menjadi kerak, penggorengan dibalik dan beras ketan dihadapkan langsung dengan bara api pada tungku pembakaran sehingga menghasilkan paduan rasa yang eksotik karena rasa kerak telor menyatu dengan aroma asap yang berasal dari arang. Harga rata-rata kerak telor sekitar Rp. 7 - 9 ribu, biasanya penggunaan bahan dasar dari telor bebek lebih mahal dibandingkan telor ayam.

Penjual kerak telor dapat ditemui pada acara Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang penyelenggaraannya setahun sekali, Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan, Kebun binatang Ragunan pada hari Sabtu dan Minggu, Monumen Nasional (Monas) pada hari-hari tertentu (ada keramian atau acara). Selamat mencoba...

Selasa, April 21, 2009

Pertunjukan Wayang

Wayang Indonesia mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity, suatu prestasi budaya yang sangat pantas dibanggakan. Penjelasan tentang wayang berikut ini dikutip dari tulisan Bpk Slamet Mulyana.


Wayang merupakan salah satu warisan budaya bangsa yang telah mampu bertahan, dari waktu ke waktu, dengan mengalami perubahan dan perkembangan sampai berbentuk seperti sekarang ini. Daya tahan wayang yang luar biasa terhadap berbagai perubahan pemerintahan, politik, sosial budaya maupun kepercayaan membuktikan bahwa wayang mempunyai fungsi dan peranan penting dalam kehidupan sosial masyarakat. Saat ini, fungsi dan peranan wayang tidak lagi difokuskan pada upacara-upacara ritual dan keagamaan, tetapi telah bergeser ke acara “Hiburan” (dengan H-besar) yang mengutamakan inti cerita dengan berbagai macam pengetahuan, filsafat hidup, nilai-nilai budaya, dan berbagai unsur seni yang semuanya berpadu dalam seni pedalangan.

Singkatnya, dengan kadar seni pedalangan yang cukup mantap dan sifatnya yang multi-dimensional, wayang telah banyak memikat masyarakat penontonnya. Bagi mereka, wayang dapat merupakan hiburan yang seringan-ringannya, tetapi juga dapat menjadi bahan pemikiran yang sedalam-dalamnya.

Wayang memang telah ikut serta mendewasakan masyarakat dengan jalan membekalinya dengan konsepsi-konsepsi yang mudah dihayati dan diresapkan dalam mengatasi berbagai persoalan hidup. Filsafat pewayangan membuat masyarakat penontonnya merenungkan hakekat hidup, asal dan tujuan hidup, manunggaling kawula gusti, kedudukan manusia dalam alam semesta, serta sangkan paraning dumadi yang dilambangkan dengan tancep kayon oleh ki dalang pada akhir pagelaran (Wibisono, 1993).

Photo pertunjukan wayang ini diambil pada saat pameran kerajinan dan kebudayaan Indonesia di Jakarta convention center (JCC) beberapa waktu lalu.

Senin, April 20, 2009

Dilarang Kencing Disini



Ya benar, dilarang kencing disini !!! sungguh ironis, ditengah kota sekaliber Jakarta masih ada peringatan seperti ini. Siapa yang harus bertanggungjawab akan hal ini, apakah pemerintah kota karena mereka yang harus menyediakan lebih banyak sarana umum WC/Toilet atau warga kota yang tidak mau tertib dan menjaga kebersihan? yah...pusing ah.

Photo diambil didaerah Benhil (Bendungan hilir), Jakarta Pusat. Benhil merupakan kawasan yang dikenal karena pusat jajanan yang ramai mulai sore sampai malam hari. Pada siang hari kawasan ini tetap ramai karena terdapatnya toko-toko barang elektronik dan pasar Benhil.

Kawasan Benhil juga menjadi salah satu tempat favourite kost-kostan bagi mahasiswa, khususnya yang kuliah di Universitas Atmajaya, maupun pekerja yang bekerja disekitar Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Karena tingginya permintaan, biaya kost atau ngontrak didaerah ini lebih mahal dibandingkan tempat lain.

Terdapat sarana transportasi Bemo di kawasan ini, rutenya sekitar Benhil - Pejompongan - Tanah Abang. Kalau anda sedang jalan-jalan dikawasan ini dan kebetulan pengen "pipis" jangan buang sembarangan ya :). Di lokasi pasar Benhil, ada toilet dengan tarif hanya Rp. 500,- untuk buang air kecil (update harga Jan 2009)

Minggu, April 19, 2009

Gereja Immanuel (Immanuel Church)

Gereja Immanuel (Immanuel Church) yang terletak persis didepan stasiun kereta api Gambir di Jakarta merupakan gereja tua penginggalan Belanda. Keterangan lebih lengkap tentang Gereja Immanuel (Immanuel Church) dikutip dari Wikipedia berikut ini :

Gereja Immanuel (Immanuel Church) awalnya adalah gereja yang dibangun atas dasar kesepakatan antara umat Reformasi dan Umat Lutheran di Batavia.

Pembangunannya dimulai tahun 1834 dengan mengikuti hasil rancangan J.H. Horst. Pada 24 Agustus 1835, batu pertama diletakkan. Empat tahun kemudian, 24 Agustus 1839, pembangunan berhasil diselesaikan.

Bersamaan dengan itu gedung ini diresmikan menjadi gereja untuk menghormati Raja Willem I, raja Belanda pada periode 1813-1840. Pada gedung gereja dicantumkan nama WILLEMSKERK.

Gereja bergaya klasisisme itu bercorak bundar di atas fondasi tiga meter. Bagian depan menghadap Stasiun Gambir. Di bagian ini terlihat jelas serambi persegi empat dengan pilar-pilar paladian yang menopang balok mendatar. Paladinisme adalah gaya klasisisme abad ke-18 di Inggris yang menekan simetri dan perbandingan harmonis.

Serambi-serambi di bagian utara dan selatan mengikuti bentuk bundar gereja dengan membentuk dua bundaran konsentrik, yang mengelilingi ruang ibadah. Lewat konstruksi kubah yang cermat, sinar matahari dapat menerangi seluruh ruangan dengan merata. Menara bundar atau lantern yang pendek di atas kubah dihiasi plesteran bunga teratai dengan enam helai daun, simbol Mesir untuk dewi cahaya.

Orgel yang dipakai berangka tahun 1843, hasil buatan J. Datz di negeri Belanda. Sebelum organ terpasang, sebuah band tampil sebagai pengiring perayaan ibadah. Pada 1985, orgel ini dibongkar dan dibersihkan sehingga sampai kini dapat berfungsi dengan baik.

Lokasi Gereja Immanuel (Immanuel Church) berdekatan dengan Stasiun kereta api Gambir atau Museum Gajah (20 meter), Monumen Nasional atau monas (200 meter), Masjid Istiqlal(0,4 - 0,5 km) , Gereja Katedral (0,5 - 0,8 km), Museum Nasional (1 - 2 km), Istana Negara (1 - 2 km).

Sabtu, April 18, 2009

Dalang Cilik


Peranan Dalang dalam menjalankan pertunjukkan wayang memegang peranan penting. Penjelasan seberapa pentingnya peranan dalang dalam wayang dapat dijelaskan dengan mengutip dari tulisan Bpk Slamet Mulyana berikut ini :

Dalam pagelaran wayang, dalang menempati peran dan posisi yang sangat sentral. Ungkapan Jawa dhalange mangkel, wayange dipendem menunjukkan betapa besar peranan dalang dalam pagelaran wayang. Dalang merupakan sutradara sekaligus tokoh utama dalam pagelaran. Ia adalah penutur kisah, penyanyi lagu (suluk) yang mengajak memahami suasana pada saat-saat tertentu, pemimpin suara gamelan yang mengiringi, dan di atas segalanya, dalang merupakan pemberi jiwa pada wayang atau pelaku-pelaku manusianya (Von Groenendael, 1987).

Oleh karena begitu pentingnya peranan sang dalang dalam perwayangan maka mempersiapkan calon-calon dalang mumpuni sejak masih anak-anak sangatlah tepat. Photo dalang cilik ini diambil pada saat pameran kerajinan dan kebudayaan Indonesia di Jakarta convention center (JCC) beberapa waktu lalu.

Jumat, April 17, 2009

Teropong di Monumen Nasional (Monas)

Monumen Nasional (Monas) terletak di kawasan Jakarta Pusat. Monumen ini berdiri pada saat pemerintahan presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno.

Monumen Nasional (Monas) merupakan ikon kota Jakarta yang ketinggiannya sekitar 130-an meter. Dari atas puncak Monumen nasional (Monas) ini tersedia beberapa teropong yang dapat digunakan untuk melihat-lihat kota Jakarta. Biaya mengunakan teropong Rp. 2.000,- untuk sekitar 5 menit pemakaian (update tahun 2008)

Percaya atau tidak, banyak orang di Jakarta yang "sengaja" berkunjung ke Monumen Nasional (Monas) tidak lebih dari sekali atau dua kali semasa hidupnya (pendapat ini bukan dari hasil survey, tetapi hanya obrolan dari sesama teman di Jakarta), alasannya apa? mungkin karena sejak lahir mereka sudah di Jakarta, jadi ngeliat Monas ini seperti bangunan-bangunan lain dipinggir jalan raya. Menurut pendapat saya, Monumen Nasional (Monas) merupakan tempat wisata yang sangat layak untuk dikunjungi.

Jangan berkunjung pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur sekolahan bila anda tidak mengharapkan antrian yang sangat panjang untuk naik ke puncak Monumen Nasional (Monas). Kalau akhirnya anda terlanjur mengunjungi Monumen Nasional (Monas) pada hari-hari tersebut, berkunjunglah pada pagi hari supaya pengunjung belum terlalu ramai. selamat berlibur.

Kamis, April 16, 2009

Photo dengan ular

Photo dengan ular? wow...ya, kenapa tidak? mungkin anda sudah bosan photo-photo dengan pemandangan alam atau mungkin dengan latar belakang yang nggak jelas? hehe....sorry, hanya bercanda.

Kalau anda tertarik berphoto dengan ular, silahkan berkunjung ke Kebun Binatang Ragunan (Ragunan Zoo) di Jakarta. ditempat ini, terdapat beberapa orang yang berprofesi sebagai tukang photo "langsung jadi" berikut binatang ular-nya.

Biaya ber-photo dengan ular ini sekitar Rp. 20.000,- untuk satu kali photo dengan sebuah hasil photo yang langsung jadi. Kalau anda membawa kamera sendiri, biayanya sekitar Rp. 5.000,- untuk 2 - 3 kali berphoto. Biasanya yang banyak berphoto dengan ular ini adalah anak-anak, mungkin ada rasa bangga/penasaran dari orang tua mereka ya?

Tertarik mencoba? silahkan datang ke Kebun Binatang Ragunan (Ragunan Zoo). Sarana transportasi yang cukup nyaman dan murah ke Kebun Binatang Ragunan (Ragunan Zoo) dengan menggunakan bus Transjakarta (Busway) jurusan Dukuh atas - Ragunan.

Rabu, April 15, 2009

Bundaran Hotel Indonesia (HI)

Kawasan bundaran hotel Indonesia (HI) terletak diantara jalan Thamrin dan jalan Sudirman di Jakarta Pusat. Kawasan HI ini mirip seperti kawasan alun-alun di kota lain di Indonesia yang sering menjadi tempat berkumpul orang berdemo yang memprotes atau memperjuangkan sesuatu yang menurut mereka pantas untuk dilakukan.

Disekitar kawasan bundaran HI terdapat dua shopping centre yang terkenal, Plaza Indonesia dan Grand Indonesia. Bila anda bukan warga Jakarta dan sedang berkunjung ke kota ini maka tak ada salahnya berkunjung ke kawasan ini.

Mau berwisata murah di kawasan ini? ya ok saja, caranya, anda jalan-jalan dulu sepuasnya ke Plaza Indonesia dan Grand Indonesia, kalau sudah capek, ada tempat duduk-duduk persis didepan Plaza Indonesia yang menghadap ke air mancur bundaran HI. Banyak warga yang nongkrong ditempat ini sambil melihat-lihat cewe-cewe kece yang lewat :). Aktivitas tersebut idealnya dilakukan pada malam hari, khususnya lagi malam sabtu atau minggu.

Selasa, April 14, 2009

Macet...macet...


Kota Jakarta, selain sebagai ibu kota negara Indonesia, hal apalagi yang anda ingat tentang kota ini? iya, sering macet dan banjir.

Orang-orang yang tinggal di Jakarta sepertinya sudah sangat familiar dengan keadaan ini, mau diapakan lagi? ya nikmati saja, pikir mereka.

Bahkan ada yang celetuk, "kalau nggak macet, bukan Jakarta namanya..." yah...demikianlah.

Jumlah kendaraan bermotor yang bertambah setiap harinya tidak barengi dengan penambahan lebar jalan sehingga mengakibatkan keadaan yang tidak berimbang. Terbatasnya lahan tanah untuk membangun tambahan jalan merupakan salah satu persoalan yang sedang dihadapi oleh pemerintah. idealnya seperti yang dilakukan negara lain atas kota-kota mereka, maka pembangunan transportasi massa diarahkan ke bawah tanah, seperti MRT di Singapore atau diatas tanah seperti Monorail di Kuala lumpur, Malaysia.

Semoga pemerintah kita lebih cepat mencari solusi untuk masalah ini, sehingga wibawa ibu kota Republik Indonesia yang kita cintai ini, minimal setara dengan ibu kota negara serumpun seperti Malaysia. Semoga ....

Anda punya pendapat untuk mengatasi macet ini ?

Binturong Kalimantan



Binturong Kalimantan dikategorikan dalam kelas : Mammalia, Bangsa : Karnivora, Suku : Viveridae, Jenis : Arctictis binturong penicillatus.

Distribusi sebaran Binturong diantaranya Thailand, Malaysia, Sumatera, Jawa, Kalimantan.

Habitat Binturong pada pohon, cabang pohon, dan hutan tropis. Pakan berupa buah-buahan dan tunas muda. pada saat ini, status Binturong adalah langka.

Binturong dalam photo ini merupakan salah satu koleksi pada Kebun Binatang Ragunan (Ragunan Zoo) Jakarta.

Boneka Punch and Judy

Punch and Judy adalah wayang boneka terkenal yang berasal dari negeri Inggris. Punch adalah kependekan dari kata Punchinello berasal dari bahasa Italia, Pulcinella. Wayang boneka ini masuk ke Inggris dibawa oleh seorang dalang pengembara dari Italia pada tahun 1662. Punch bertabiat kasar, senang bertikai dengan ciri-ciri hidung dan punggung yang bengkok. Istri Punch bernama Judy.

Pada mulanya repertoar boneka ini tampil dalam bentuk yang agak luas dengan menampilkan cerita-cerita rakyat. Menjelang akhir abad ke 18 ceritanya mengental seperti bentuk yang ada sekarang, seperti pemukulan istri, melemparkan bayi keluar dari jendela, dan pertemuan Punch dengan beberapa oknum yang diperlakukannya dengan tidak wajar.

Pertunjukan boneka Punch and Judy dimainkan oleh satu orang saja, oleh karenanya hanya dua boneka yang tampil secara bersama-sama. Pemain (pelaku) dalam boneka Punch and Judy adalah Toby si anjing, Bayi, Dokter, pembantu negro, pegawai, pelawak, algojo, arwah, Judy, Jones, Si kuda, Buaya, dan Syetan.

Boneka Punch and Judy ini merupakan koleksi Museum Wayang (Shadow Puppets Museum) yang berlokasi di Jalan Pintu Besar Utara No. 27 Jakarta Barat. Jam Buka Museum Wayang (Shadow Puppets Museum) : Selasa s.d Minggu : 09.00 – 15.00 Wib, hari Senin atau hari Besar : Tutup. Bila anda menyukai hal-hal yang berkaitan dengan Boneka dan Wayang maka sangat disarankan untuk berkunjung ke Museum Wayang (Shadow Puppets Museum)


Senin, April 13, 2009

Pelabuhan Sunda Kelapa (Sunda Kelapa Harbor)



Pelabuhan Sunda Kelapa (Sunda Kelapa Harbor) merupakan salah satu tujuan wisata yang terletak di keluarahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara. keberadaan Pelabuhan Sunda Kelapa (Sunda Kelapa Harbor) memiliki sejarah panjang yang tidak terpisahkan dari kota Jakarta.

Pelabuhan Sunda Kelapa (Sunda Kelapa Harbor) merupakan cikal bakal terbentuknya sebuah kota yang bernama kota Jakarta sekarang ini.

Hal menarik yang dapat dilihat di Pelabuhan Sunda Kelapa (Sunda Kelapa Harbor) seperti kapal-kapal Phinisi yang datang dan pergi membawa barang dari dan ke daerah Sulawesi dan Kalimantan, Melihat aktivitas pelabuhan, juga menyaksikan kehidupan para nelayan disekitar Pelabuhan Sunda Kelapa (Sunda Kelapa Harbor).

Beberapa nelayan disekitar Pelabuhan Sunda Kelapa (Sunda Kelapa Harbor) menawarkan jasa kepada para wisatawan untuk berkeliling dengan perahu mereka. Tidak ada harga yang tetap (pasti) untuk menggunakan jasa perahu nelayan, tetapi harga dinegosiasikan antara wisatawan dan nelayan. Umumnya tarif jasa perahu bagi wisatawan lokal sekitar Rp 25 - 40 Ribu untuk 30 - 60 menit (update tahun 2008)

Perahu Lancang Kuning

Perahu Lancang Kuning berasal dari rumpun dan daerah Melayu. Pada Zaman dahulu, Perahu Lancang Kuning merupakan lambang kekuasaan kerajaan dan digunakan sebagai perahu resmi kerajaan Siak Sri Indra Pura. Menurut legenda, pemilik Perahu Lancang Kuning adalah seorang Putri dari kerajaan Melayu. Setiap perahu Lancang Kuning berlayar maka akan selalu didampingi oleh pengawal dan pengayuh dengan pakaian berwarna kuning. Saat ini Perahu Lancang Kuning hanyalah tinggal legenda dan diabadikan menjadi Mascot Pemerintah Daerah Propinsi Riau.

Replika Perahu Lancang Kuning ini merupakan salah satu koleksi yang terdapat di Museum Bahari Indonesia (Maritime Museum of Indonesia). Selain Perahu Lancang Kuning, Museum Bahari Indonesia (Maritime Museum of Indonesia)
juga memiliki berbagai model kapal penangkap ikan dari berbagai pelosok Indonesia termasuk juga jangkar batu dari beberapa tempat, mesin uap modern dan juga kapal Pinisi (kapal phinisi Nusantara) dari suku Bugis (Sulawesi Selatan) yang kini menjadi salah satu kapal layar terkenal di dunia.

Museum Bahari Indonesia (Maritime Museum of Indonesia) berlokasi di Jl. Pasar Ikan no 1. Jakarta Utara, Telepon: 6693406. Harga tiket untuk dewasa sekitar Rp. 2.000,- dan untuk anak-anak sekitar Rp. 500 - Rp. 1.500,- (Update Januari 2009)

Museum Bahari Indonesia (Maritime Museum of Indonesia) dibuka setiap hari antara 09.00 - 15.00 WIB, dari Selasa hingga Minggu. Pada hari libur sekolah, Museum Bahari akan tetap buka. Museum tutup setiap hari Senin & pada hari-hari libur seperti : Tahun Baru Imlek, Maulid Nabi Muhammad SAW, Tahun Baru Saka, Wafat Yesus Kristus, Hari Raya Waisak, Kenaikan Yesus Kristus, Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Idul fitri, Idul Adha, Tahun Baru Hijriyah, Hari Natal.