Senin, Februari 16, 2009

Museum Bank Mandiri

Museum Bank Mandiri merupakan museum perbankan yang dimiliki oleh Bank Mandiri. Letak museum berada pada kawasan kota tua Jakarta, persis didepan stasiun Jakarta Kota (Beos). Museum memiliki koleksi peralatan perbankan mulai dari masa penjajahan Belanda sampai dengan terbentuknya Bank Mandiri.

Selain benda-benda koleksi yang umumnya dimiliki sebuah museum, Museum Mandiri memiliki ornamen unik pada dinding hall sisi timur bangunan museum, ornamen tersebut berupa hiasan kaca patri (stained glass) yang dipisahkan oleh pilar. Hiasan ornamen tersebut menggambarkan empat musim seperti musim yang terjadi pada kawasan Eropah dan tokoh nakhoda kapal Belanda, Cornelis de Houtman

Sejarah Museum Bank Mandiri
Bank Mandiri sebagai pemilik Museum Bank Mandiri memiliki sejarah panjang dalam proses berdirinya. Bank Mandiri terbentuk atas merger empat bank Pemerintah, yaitu Bank Ekspor Impor Indonesia, Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, dan Bank Pembangunan Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 1999.

Sebelum keempat bank merger menjadi Bank Mandiri, masing-masing bank memiliki sejarah panjang dalam perkembangannya. Oleh karena latar belakang sejarah atas bank-bank pendahulu maupun bank-bank yang merger menjadi Bank Mandiri, maka diperlukan museum untuk mengabadikan koleksi perkembangan sejarah Bank Mandiri agar rangkaian sejarah terbentuknya Bank Mandiri tidak terputus dan terlupakan begitu saja.

Sejarah Gedung Museum
Awalnya bangunan Museum Bank Mandiri merupakan Kantor Wilayah Nederlandsche Handel Maatschappij (NHM) di Hindia Timur yang lebih dikenal dengan nama de Factorij Batavia. Bangunan dirancang oleh arsitek NHM, J.J.J. de Bruyn bekerjasama dengan arsitek Belanda lainnya, A.P Smith dan C. van de Linde yang keduanya bekerja pada biro arsitek Hulswit, Fermont en Ed. Cuypers.

Gedung berdiri diatas lahan seluas 10.039 m2 dan diresmikan pada tanggal 14 Januari 1933, oleh C.J Karel van Aalst, Presiden NHM ke-10. Pemancangan diawali dengan tiang beton bulan Juli 1929 oleh biro konstruksi NV Nedam (Nederlandse Aanneming Maatschappij).

Bangunan berlantai empat seluas 21.509 m2 dengan arsitektur berbentuk simetris dengan keberadaan taman ditengah gedung dan pintu utama tepat ditengah bagian depan bangunan. Lantai dasar gedung dibuat lebih tinggi dari jalan raya sehingga terkesan anggun saat memasuki bangunan. Lantai lobby, ruang rapat dan ruang direksi memakai bahan mozaik keramik bercampur kaca (glasmozaiek-tegels), sedangkan ruangan yang lain memakai tegel ubin (vloertegels) berwarna hitam, abu-abu dan merah.

Koleksi
Koleksi Museum Bank Mandiri terdiri dari jenis perlengkapan operasional bank, surat berharga, numismatic, arsip sejarah dan jenis koleksi lainnya seperti perlengkapan pendukung operasional bank dan bahan pustaka.

Koleksi perlengkapan operasional bank tempo dulu yang unik, antara lain adalah peti uang, mesin hitung uang mekanik, kalkulator, mesin pembukuan, mesin cetak, alat pres bendel, seal press, brandkast, safe deposit box dan anak kunci lemari / pintu besi maupun aneka surat berharga seperti bilyet deposito, sertifikat deposito, cek, obligasi dan saham. Ornamen gedung , interior dan furniture asli dari gedung museum merupakan benda cagar budaya yang juga merupakan bagian dari koleksi Museum Bank Mandiri.

Lokasi dan Jam Buka
Alamat : Jl. Lapangan Stasiun No. 1 Jakarta Kota
Telp : (021) 6902000

Jam buka
  • Selasa s.d Minggu : 09.00 – 16.00 Wib
  • Senin atau hari besar : Tutup

Tips untuk Museum Bank Mandiri
  • Untuk mengunjungi Museum Bank Mandiri dapat menggunakan taksi atau kendaraan umum seperti Busway. Bila menggunakan Busway, gunakan Busway Koridor satu yaitu jurusan Blok M – Kota. Anda turun di Stasiun Kota yang merupakan stasiun terakhir dari rute koridor satu. Letak Museum Bank Mandiri persis disebelah halte busway stasiun kota.


0 comments: