Kamis, Februari 12, 2009

Shadow Puppets Museum (Museum Wayang)


Museum Wayang (Shadow Puppets Museum) menyimpan koleksi wayang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. Gagasan mendirikan Museum Wayang (Shadow Puppets Museum) berawal ketika Gubernur DKI Jakarta, H. Ali Sadikin menghadiri pekan museum wayang (Shadow Puppets Museum) II pada tahun 1974.

Dengan dukungan panitia acara pekan museum wayang (Shadow Puppets Museum) II tersebut, pencinta wayang, gubernur dan pemerintah DKI Jakarta, maka ditetapkanlah gedung di Jalan Pintu Besar Utara No. 27 Jakarta Barat menjadi Museum Wayang (Shadow Puppets Museum). Peresmian pembukaannya pada tanggal 13 Agustus 1975 dilakukan oleh gubernur DKI Jakarta H. Ali Sadikin.

Sejarah Gedung Museum Wayang (Shadow Puppets Museum)
Gedung Museum Wayang (Shadow Puppets Museum) dibangun pada lokasi gereja tua yang didirikan VOC pada tahun 1640 dengan nama “de oude Hollandsche Kerk”. Gereja ini berfungsi sebagai tempat ibadah bagi penduduk sipil dan tentara berkebangsaan Belanda sampai dengan tahun 1732. pada tahun 1733 gedung gereja mengalami perbaikan dan berubah nama menjadi “de nieuwe Hollandsche Kerk”.

Bangunan tetap berdiri sampai tahun 1808 sampai terjadinya gempa yang mengakibatkan bangunan gereja menjadi rusak berat. Kemudian pada lokasi bekas gereja dibangun gedung seperti yang ada sekarang yang awalnya berfungsi sebagai gudang, milik perusahaan Geo Wehry & Co. Awalnya bagian muka museum Wayang ini dibangun dengan gaya Neo Reinaissance pada tahun 1912, dan kemudian tahun 1938 seluruh bagian gedung dipugar dan disesuaikan dengan gaya rumah Belanda pada jaman kompeni.

Pada halaman gedung bekas gereja Belanda ini, yang sekarang menjadi ruangan taman terbuka Museum Wayang (Shadow Puppets Museum) diperkirakan sebagai tempat makam Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen.

Koleksi Museum Wayang (Shadow Puppets Museum)
Koleksi Museum Wayang (Shadow Puppets Museum) sangat beragam berupa wayang kulit nusantara Indonesia seperti Kedu, Tejokusuman, Ngabean, Surakarta, Banyumas, Cirebon, Gedog, Sadat, Madia Krucil, Sasak, Kaper, Wahyu, Kijang Kencana, Ukur, Suluh, Klitik, Beber. Museum Wayang (Shadow Puppets Museum) memiliki koleksi wayang langka seperti wayang Intan, wayang Suket, wayang Beber, wayang Revolusi.

Selain wayang kulit, Museum Wayang (Shadow Puppets Museum) memiliki koleksi wayang Golek, seperti : Catur, Cepak Cirebon, Kebumen, Pekalongan, Bandung, Gundala-gundala dari Tanah Karo, dan si Gale-gale dari daerah Batak. Koleksi wayang golek di museum wayang (Shadow Puppets Museum) terdapat dalam ukuran besar dan kecil. Selain koleksi wayang kulit dan wayang golek, terdapat juga koleksi topeng yang berasal dari Cirebon, Bali, dan Jawa Tengah. Juga dipamerkan perangkat gamelan, lampu Blencong, wayang Kaca, Wayang Seng, dan lukisan. Koleksi Museum Wayang (Shadow Puppets Museum) yang berasal dari luar negeri diantaranya berasal dari Kelantan, Malaysia, Suriname, Prancis, Kamboja, India, Pakistan, Vietnam, Inggris, Amerika, Cina, Colombia dan Thailand.

Karya Masterpiece Warisan Dunia
Tanggal 7 November 2003, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui bahwa Wayang Indonesia merupakan karya Masterpiece warisan dunia. Karenanya bila berkunjung ke Jakarta, masukkan Museum Wayang (Shadow Puppets Museum) sebagai salah satu daftar tempat menarik yang wajib dikunjungi.

Lokasi dan Jam Buka
Alamat : Jl. Pintu Besar Utara No. 27 Jakarta Barat, Indonesia. Telp. (021) 6929560,
Fax. (021) 6927289

Jam Buka :

  • Selasa s.d Minggu : 09.00 – 15.00 Wib
  • Senin atau hari Besar : Tutup

Tips Museum Wayang (Shadow Puppets Museum)

  • Secara periodik Museum Wayang (Shadow Puppets Museum) mengadakan pagelaran wayang pada hari Minggu II, III, dan Minggu terakhir setiap bulannya, pada jam 10.00 – 14.00 Wib.
  • Lokasi Museum Wayang (Shadow Puppets Museum) yang terletak disekitar taman Fatahillah, berdekatan dengan Museum Sejarah Jakarta dan Museum Seni Rupa dan Keramik yang menarik juga untuk dikunjungi.
  • Lokasi Museum Wayang (Shadow Puppets Museum) terletak di kawasan Kota Tua Jakarta yang dulunya terkenal dengan sebutan Batavia. Masih banyak bangunan-bangunan peninggalan jaman Batavia disekitar museum, seperti Toko Merah, Jembatan Kota Intan, Hotel Batavia, Museum Bahari, Menara Syahbandar, Pelabuhan Sunda Kelapa.
  • Museum Bank Mandiri dan Museum Bank Indonesia terletak persis diseberang stasiun Busway atau sekitar 300 meter dari Museum Wayang (Shadow Puppets Museum), kunjungi museum ini bila anda tertarik dengan sejarah uang dan perbankan di Indonesia. Juga jangan lewatkan untuk mengunjungi Stasiun kota untuk menikmati keunikan bangunan dari dalam stasiun dan melihat aktivitas dalam stasiun.
  • Untuk mencapai Museum Wayang (Shadow Puppets Museum) dapat menggunakan taksi atau kendaraan umum seperti Busway. Bila menggunakan Busway, gunakan Busway Koridor satu yaitu jurusan Blok M – Kota. Anda turun di stasiun Kota yang merupakan stasiun terakhir dari rute koridor satu. Dari stasiun Kota ke lokasi museum wayang (Shadow Puppets Museum) sekitar 300 meter dan dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau menggunakan ojek sepeda.
Baca tulisan versi Bahasa Inggris tentang museum wayang (Shadow Puppets Museum) disini


0 comments: